SOAL HOTS PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA PADA KETAKSAMAAN
SOAL
HOTS PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA
PADA
KETAKSAMAAN
Disusun
Oleh:
Anggraeny
Novita Putri P
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
1)
Buktikan bahwa 4n < 2n untuk
semua bilangan bulat positif n ≥ 5.
Penyelesaian
Misalkan P(n) menyatakan
pernyataan 4n < 2n.
a. P(5) adalah
pernyataan 4 ∙ 5 < 25, atau 20 <
32, yang bernilai benar.
b. Anggap P(k) benar. Sehingga
hipotesis induksi kita adalah 
Kita akan menggunakan hipotesis ini untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu

Kita akan menggunakan hipotesis ini untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu


Sehingga P(k + 1) mengikuti P(k), sehingga kita telah melakukan langkah induksi. Setelah kita membuktikan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.
2)
Buktikan bahwa

untuk semua
bilangan bulat positif n ≥ 3.
Penyelesaian
Misalkan P(n) menyatakan (n + 1)² < 2n².
a.
Pernyataan P(3), yaitu
dengan jelas bernilai benar.

b.
Anggap P(k): (k + 1)² < 2k² bernilai benar,
kita harus menunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar, yaitu [(k+1) + 1]² < 2(k + 1)². Untuk k ≥3, kita memperoleh

Sehingga kita telah menunjukkan kebenaran pernyataan jika P(k) benar maka P(k +1). Oleh karena itu, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.

Sehingga kita telah menunjukkan kebenaran pernyataan jika P(k) benar maka P(k +1). Oleh karena itu, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.
3)
Buktikan bahwa n! > 2n untuk
semua bilangan bulat positif n ≥ 4.
Penyelesaian
Misalkan P(n) merupakan notasi
untuk pernyataan n! > 2n.
a) Pertama kita
harus menunjukkan bahwa P(4) benar.
Padahal P(4) menyatakan bahwa

Karena 4! = 4 ∙ 3 ∙ 2 ∙ 1 = 24 dan 24 = 16, maka P(4) benar.

Karena 4! = 4 ∙ 3 ∙ 2 ∙ 1 = 24 dan 24 = 16, maka P(4) benar.
b) Kita anggap
bahwa P(k): k! > 2k benar. Kita akan tunjukkan P(k + 1): (k + 1)! > 2k + 1juga bernilai
benar.

Sehingga pada langkah induksi ini kita dapat melihat bahwa kebenaran P(k) mengakibatkan P(k + 1). Jadi, dari Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa P(n) bernilai benar untuk n ≥ 4.

Sehingga pada langkah induksi ini kita dapat melihat bahwa kebenaran P(k) mengakibatkan P(k + 1). Jadi, dari Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa P(n) bernilai benar untuk n ≥ 4.
4)
Buktikan bahwa

Misalkan P(n) merupakan notasi
dari pernyataan 1/√1 + 1/√2 + 1/√3 + … + 1/√n > √n.
a)
Kita tunjukkan bahwa P(2) benar, yaitu

Karena 1/√1 + 1/√2 ≈ 1,707 dan √2 ≈ 1,414 maka P(2) bernilai benar.

Karena 1/√1 + 1/√2 ≈ 1,707 dan √2 ≈ 1,414 maka P(2) bernilai benar.
b)
Anggap bahwa P(k) benar maka kita
memperoleh hipotesis induksi seperti berikut.

Selanjutnya, kita tunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar dengan menggunakan hipotesis tersebut. P(k + 1) menyatakan bahwa

Dengan menggunakan hipotesis induksi, kita ubah bentuk ruas kiri di atas menjadi bentuk yang ada di ruas kanan. Untuk k ≥ 2,

Sehingga kita telah menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) benar. Jadi dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 2.

Selanjutnya, kita tunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar dengan menggunakan hipotesis tersebut. P(k + 1) menyatakan bahwa

Dengan menggunakan hipotesis induksi, kita ubah bentuk ruas kiri di atas menjadi bentuk yang ada di ruas kanan. Untuk k ≥ 2,

Sehingga kita telah menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) benar. Jadi dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 2.
5)
Misalkan
P(k) : 4k < 2k P(k + 1) : 4(k + 1) < 2k+1 Jika diasumsikan P(k) benar untuk k ≥ 5, tunjukkan P(k + 1) juga benar ! Ingat bahwa target kita adalah menunjukkan
4(k + 1) < 2k+1 = 2(2k) = 2k + 2k Kita dapat mulai dari ruas kiri pertaksamaan diatas
4(k + 1) = 4k + 4
P(k) : 4k < 2k P(k + 1) : 4(k + 1) < 2k+1 Jika diasumsikan P(k) benar untuk k ≥ 5, tunjukkan P(k + 1) juga benar ! Ingat bahwa target kita adalah menunjukkan
4(k + 1) < 2k+1 = 2(2k) = 2k + 2k Kita dapat mulai dari ruas kiri pertaksamaan diatas
4(k + 1) = 4k + 4
4(k +
1) < 2k + 4 (karena 4k <
2k)
4(k +
1) < 2k + 2k
(karena 4 < 4k < 2k)
4(k + 1) =
2(2k)
4(k +
1) = 2k+1
Berdasarkan
sifat transitif kita simpulkan
4(k + 1) < 2k+1
4(k + 1) < 2k+1
6)
2n − 3 < 2n-2
Jawab :
P(n) : 2n − 3 < 2n-2
Akan dibuktikan P(n) berlaku untuk n ≥ 5, n ∈ NN Langkah Dasar:
Akan ditunjukkan P(5) benar
2.5 − 3 = 7 < 25-2 = 8
Jadi, P(1) benar
P(n) : 2n − 3 < 2n-2
Akan dibuktikan P(n) berlaku untuk n ≥ 5, n ∈ NN Langkah Dasar:
Akan ditunjukkan P(5) benar
2.5 − 3 = 7 < 25-2 = 8
Jadi, P(1) benar
Langkah Induksi:
Asumsikan P(k) benar, yaitu 2k − 3 < 2k-2 , k ≥ 5
Asumsikan P(k) benar, yaitu 2k − 3 < 2k-2 , k ≥ 5
Akan ditunjukkan P(k + 1) juga
benar, yaitu
2(k + 1) − 3 < 2k+1-2
2(k + 1) − 3 = 2k + 2 – 3
2(k + 1) − 3 = 2k − 3 + 2
2(k + 1) − 3 < 2k-2 +
2 (karena 2k − 3 < 2k-2)
2(k + 1) − 3 < 2k-2 +
2k-2 (karena 2 < 2k − 3 < 2k-2)
2(k + 1) − 3 = 2(2k-2) 2(k + 1) − 3 = 2k+1-2
Jadi, P(k + 1) juga benar Berdasarkan prinsip induksi matematika, terbukti bahwa P(n) berlaku untuk setiap bilangan asli n ≥ 5.
7)
Buktikan
untuk setiap bilangan asli n ≥ 2 berlaku
3n > 1 + 2n
Jawab :
P(n) : 3n > 1 + 2n
P(n) : 3n > 1 + 2n
Akan dibuktikan P(n) berlaku untuk n
≥ 2, n ∈ NN
Langkah Dasar:
Akan ditunjukkan P(2) benar
32 = 9 >
1 + 2.2 = 5
Jadi, P(1) benar
Langkah Induksi:
Asumsikan P(k) benar, yaitu 3k > 1 + 2k,
k ≥ 2
Akan ditunjukkan P(k + 1) juga
benar, yaitu
3k+1 >
1 + 2(k + 1)
3k+1 = 3(3k)
3k+1 > 3(1 + 2k)
(karena 3k > 1 + 2k)
3k+1 = 3 + 6k
3k+1 > 3 + 2k
(karena 6k > 2k)
3k+1 = 1 + 2k + 2
3k+1 = 1 + 2(k + 1)
Jadi, P(k + 1) juga benar
Berdasarkan prinsip induksi matematika, terbukti bahwa P(n) berlaku untuk
setiap bilangan asli n ≥ 2.
8)
Buktikan
untuk setiap bilangan asli n ≥ 4 berlaku
(n + 1)! > 3n
Jawab :
P(n) : (n + 1)! > 3n
P(n) : (n + 1)! > 3n
Akan dibuktikan P(n) berlaku untuk n
≥ 4, n ∈ NN
Langkah Dasar:
Akan ditunjukkan P(4) benar
(4 + 1)! > 34
ruas kiri : 5! = 5.4.3.2.1 = 120
ruas kanan : 34 = 81
Jadi, P(1) benar
Langkah Induksi:
Asumsikan P(k) benar, yaitu
(k + 1)! > 3k ,
k ≥ 4
Akan ditunjukkan P(k + 1) juga
benar, yaitu
(k + 1 + 1)! > 3k+1
(k + 1 + 1)! > 3k+1
(k +
1 + 1)! = (k + 2)!
(k +
1 + 1)! = (k + 2)(k + 1)!
(k +
1 + 1)! > (k + 2)(3k)
(karena (k + 1)! > 3k)
(k +
1 + 1)! > 3(3k)
(karena k + 2 > 3)
(k +
1 + 1)! = 3k+1
Jadi, P(k + 1) juga benar
Berdasarkan prinsip induksi matematika, terbukti bahwa P(n) berlaku untuk
setiap bilangan asli n ≥ 4.
9)
Tentukan semua bilangan real x yang
memenuhi 
Jawaban:
Karena pangkat variabel x genap, maka
pasti positif, sehingga berlaku ketaksamaan AM –
GM:
Karena pada soal dinyatakan bahwa
, sedangkan berdasarkan ketaksamaan AM – GM
didapat
, maka ketaksamaan tersebut hanya dipenuhi jika
.
Jadi,
memenuhi ketaksamaan saat
atau
sehingga
yang memenuhi adalah
atau

Jawaban:
Karena pangkat variabel x genap, maka

Karena pada soal dinyatakan bahwa



Jadi,






10) Buktikan
bahwa 2n > n + 20 untuk
setiap bilangan bulat n ≥ 5.
Penyelesaian
:
(i) Basis induksi :
Untuk n = 5, kita peroleh 25
> 5 + 20 adalah suatu pernyataan yang benar.
(ii) Langkah induksi :
Misalkan bahwa 2k > k +
20 adalah benar.
Sekarang kita
peroleh 2k+1 = 2.2k > 2(k
+ 20) = 2k + 40 > (k + 1) + 20
Konklusi
: Maka disimpulkan bahwa 2n
> n + 20 adalah benar untuk n ≥ 5.
11) Tunjukkan
bahwa setiap segitiga tidak sama sisi dapat dibagi menjadi n (n ≥
4) segitiga samakaki
Penyelesaian
:
(i)
Basis
induksi : Kita nyatakan p(n) sebagai “setiap segitiga tidak sama sisi dapat dibagi
menjadi n (n ≥ 4) segitiga samakaki”. Jika n = 4, maka kita cukup menarik
garis tinggi dari salah satu sudut sehingga garis tinggi tersebut berpotongan
dengan sisi di hadapan sudut tersebut bukan pada perpanjangannya, sehingga kita
membagi segitiga tersebut menjadi dua segitiga siku-siku, sedangkan setiap
segitiga siku-siku itu dapat kita bagi menjadi dua buah segitiga samakaki,
sehingga pada akhirnya kita membagi segitiga tersebut menjadi empat segitiga
samakaki. Jadi p(4) benar.
(ii) Langkah induksi :
Sekarang asumsikan untuk suatu m ϵ N,
m ≥
4, p(m) adalah benar. Akan
ditunjukkan bahwa p(m + 1) juga
benar. Misalkan segitiga yang akan dibagi adalah segitiga ABC dan panjang sisi-sisi segitiga tersebut adalah
a, b, c, di mana a ≤ b
≤ c. Karena segitiga ABC tidak
samasisi maka kita bisa memilih dua sisi yang tidak sama panjang, misalkan
sisi-sisi tersebut adalah a dan c. Sekarang kita bagi segitiga ABC
menjadi segitiga samakaki DCB dan
segitiga DCA, dimana D terletak pada sisi AB, dan BC = BD. Sekarang berdasarkan
asumsi induksi, segitiga DCA dapat dibagi menjadi m buah segitiga samakaki (karena DCA bukan segitiga samasisi).
(iii) Konklusi :
Sehingga kita dapat menarik kesimpulan dari langkah induksi di atas bahwa
segitiga ABC dapat dibagi menjadi m +
1 buah segitiga samakaki. Berdasarkan hasil tersebut maka p(n) benar untuk semua m ϵ N, m ≥ 4.
12) Buktikan
untuk n, m ϵ
N, n
> 1 berlaku identitas
Fn+m
= Fn–1 Fm + Fn Fm+1
Penyelesaian :
(i)
Basis induksi : Kita umpamakan untuk m = 1, maka
Fn+1
= Fn–1 + Fn
= Fn–1 F1 + Fn F2 adalah benar untuk sembarang nilai n. Sedangkan untuk m = 2, maka Fn+2 =
Fn+1 + Fn
= Fn–1 + 2Fn = Fn–1 F2 + Fn F3 adalah juga
bernilai benar untuk sembarang nilai n.
(ii) Langkah induksi :
sekarang kita asumsikan bahwa identitas berlaku untuk semua m ≤ k,
untuk semua k ϵ N, k >
1. Maka,
Fn+k+1
= Fn+k + Fn+k–1
= Fn–1
Fk + Fn Fk+1
+ Fn–1 Fk–1 + Fn Fk
= Fn–1 (Fk + Fk–1) + Fn (Fk+1 + Fk)
= Fn–1 Fk+1
+ Fn Fk+2
yang
berarti identitas juga berlaku untuk m = k
+1. Berdasarkan prinsip induksi kuat, identitas berlaku untuk sebarang nilai m,
n ϵ N, n > 1.
(iii) Konklusi :
Dari persoalan yang baru saja kita selesaikan, terdapat suatu hal yang menarik
dimana terdapat lebih dari satu parameter dalam proposisi. Sangat
membingungkan, tapi perhatikan bahwa dalam identitas tersebut, kedua parameter m dan
n muncul secara
simetri, yang berarti kita bebas memilih salah satu dari keduanya untuk
dijadikan parameter induksi.
13) Untuk
semua n ϵ N, tunjukkan ketaksamaan
berikut selalu berlaku:

Penyelesaian
:
(i) Basis induksi :
Mungkin kita akan langsung terpikirkan untuk menggunakan prinsip induksi dasar
dan menggunakan parameter induksi n
dalam menyelesaikan soal ini. Tapi kalaupun kita telah mengetahui bahwa
, kita
tidak dapat menyimpulkan apa-apa tentang
,
Disini terlihat bahwa pemilihan n
sebagai parameter induksi tidak membawa hasil yang diharapkan.
Alih-alih membuktikan ketaksamaan di atas, kita akan membuktikan
ketaksamaan yang lebih umum.


(ii) Langkah induksi : Kita
akan membuktikan bahwa ketidaksamaan
,
berlaku untuk C dengan prinsip
induksi matematika bekerja terbalik. Kali ini kita akan membuktikan bahwa
ketaksamaan berlaku untuk m = n lalu mundur hingga ke m = 2.

Untuk m = n,
ketidaksamaan jelas berlaku karena
.
Sekarang kita asumsikan untuk suatu k ϵ
N, k < n, ketidaksamaan berlaku untuk m
= k + 1, yaitu :



Jadi ketaksamaan juga
berlaku untuk m = k.
(iii) Konklusi :
Berdasarkan prinsip induksi matematika bekerja mundur kita dapat menyimpulkan
ketidaksamaan berlaku untuk semua m
ϵ N,
m ≥ 2.
14) Bilangan
bulat positif disebut prima jika dan hanya jika bilangan bulat tersebut habis
dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri. Kita ingin membuktikan bahwa setiap
bilangan bulat positif n (n 2) dapat
dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. Buktikan
dengan prinsip induksi kuat.
Penyelesaian:
Basis
induksi. Jika n = 2, maka 2 sendiri adalah bilangan prima dan di
sini 2 dapat dinyatakan sebagai perkalian dari satu buah bilangan prima, yaitu
dirinya sendiri.
Langkah
induksi. Misalkan pernyataan bahwa bilangan 2, 3, …, n dapat
dinyatakan sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan prima adalah benar
(hipotesis induksi). Kita perlu menunjukkan bahwa n + 1 juga
dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima. Ada dua kemungkinan nilai n
+ 1:
a)
Jika n + 1 sendiri
bilangan prima, maka jelas ia dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau
lebih bilangan prima.
b)
Jika n + 1 bukan
bilangan prima, maka terdapat bilangan bulat positif a yang
membagi habis n + 1 tanpa sisa. Dengan kata lain,
(n +
1)/ a = b atau (n +
1) = ab yang dalam hal ini, 2 a b n.
Menurut hipotesis induksi, a dan b dapat
dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima. Ini berarti, n +
1 jelas dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima, karena n +
1 = ab.
Karena
langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa setiap
bilangan bulat positif n (n 2) dapat
dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
15) Gunakan
induksi matematika untuk membuktikan bahwa
, untuk
setiap 


Jawaban :
Akan di tunjukkan bahwa
benar
untuk
. Jelas
sekali bahwa
.



Asumsikan Bahwa
adalah
benar untuk
. Akan
ditunjukkan bahwa
juga
benar untuk
,
yaitu
.









Terbukti bahwa
.
Karena Langkah Dasar dan Langkah Induktif terbukti, maka dapat
disimpulkan bahwa
,
untuk setiap 



16) Buktikan
pernyataan “Untuk membayar biaya pos sebesar n sen ( n
8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen
dan perangko 5 sen” benar.

Penyelesaian :
(i)
Basis induksi. Untuk membayar
biaya pos 8 sen dapat digunakan 1 buah perangko 5 sen saja. Ini jekas benar.
(ii)
Langkah induksi. Andaikan p(n)
benar, yaitu untuk membayar biaya pos sebesar n (n
8) sen dapat
digunakan perangko 3 sen dan 5 sen (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan
bahwa p (n+1) juga benar, yaitu untuk membayar biaya pos sebesar n+1 sen juga
dapat menggunakan perangko 3 sen dan perangko 5 sen. Ada dua kemungkinan yang
perlu diperiksa :

(a)
Kemungkinan pertama, misalkan
kita membayar biaya pos senilai n sen dengan sedikitnya satu perangko 5 sen.
Dengan mengganti 1 buah perangko 5 sen dengan 2 buah perangko 5 sen, akan
diperoleh susunan perangko senilai n+1 sen.
(b)
Kemungkinan kedua, jika tidak ada
perangko 5 sen yang digunakan, biaya pos senilai n sen mengunakan perangko 3
sen semuanya. Karena n
8, setidaknya
harus digunakan 3 buah perangko 3 sen. Deng N
mengganti 3 buah perangko 3 sen dengan 2 buah perangko 5 sen, akan dihasilkan
nilai perangko n+1 sen.

17) 2n adalah
bilangan kelipatan 3, untuk n bil. Bulat positif.
Pembuktian
:
n3 +
2n adalah kelipatan 3. Untuk
setiap n bilangan bulat positif
Jawab :
Untuk n = 1 akan diperoleh :
(i)
Pn : 13 + 2(1)
(ii)
1 = 3 , kelipatan 3
Induksi
: misalkan untuk n = k asumsikan k3 +
2k = 3x
(iii)
adib. Untuk n = k + 1 berlaku:
buktikan
benar untuk Pn=k+1
(k + 1)3 + 2(k + 1) adalah
kelipatan 3
(k3 + 3k2 + 3 k + 1) + 2k + 2
(k3 + 2k) + (3k2 + 3k + 3)
(k3 + 2k) + 3 (k2 + k + 1) Induksi
3x + 3 (k 2 + k + 1)
3 (x + k 2 + k + 1)
Kesimpulan : n3 + 2n adalah kelipatan
3
Untuk setiap bilangan bulat positif n.
18)
Buktikan bahwa jumlah n bilangan ganjil
pertama adalah n2.
Pembuktian
:
Basis :
Untuk n = 1 akan diperoleh :
1
= 12
1 = 1
Induksi : misalkan untuk n =
k asumsikan 1 + 3 + 5 + …+ (2k – 1) = k2
adib. Untuk n = k + 1 berlaku :
1 + 3 + 5 + …+ (2 (k + 1) –
1) =
(k + 1)2
1 + 3 + 5 + …+ (2k +
1) =
(k + 1)2
1 + 3 + 5 + …+ ((2k + 1) – 2) + (2k + 1) =
(k + 1)2
1 + 3 + 5 + …+ (2k - 1) + (2k + 1
) = (k + 1)2
k 2 +
(2K +
1) =
(k + 1)2
k 2 +
2K +
1 =
k 2 + 2K + 1
Kesimpulan : 1 + 3 + 5 + … + n = (2n - 1)
= n2
Untuk setiap bilangan bulat positif n
19) n3 +
(n+1)3 + (n+2)3 habis dibagi
9 n bil. Asli
pembuktian:
n³ + (n+1)³ + (n+2)³ habis dibagi
9 untuk n bulat positif. Berarti n paling kecil = 1
untuk n = 1, maka 1³ + 2³ + 3³ = 1 + 8 + 27 = 36 <== habis dibagi 9 misalkan benar untuk n = k maka benar bahwa k³ + (k+1)³ + (k+2)³ habis dibagi 9 hendak dibuktikan bahwa benar untuk n= k+1 yaitu hendak dibuktikan bahwa
untuk n = 1, maka 1³ + 2³ + 3³ = 1 + 8 + 27 = 36 <== habis dibagi 9 misalkan benar untuk n = k maka benar bahwa k³ + (k+1)³ + (k+2)³ habis dibagi 9 hendak dibuktikan bahwa benar untuk n= k+1 yaitu hendak dibuktikan bahwa
(k+1)³ + (k+2)³ + (k+3)³ habis
dibagi 9
(k+3)³ = k³ + 3k².3 +
3k.3² + 3³
=k³ + 9k² + 27k + 27
jadi
(k+1)³ + (k+2)³ + (k+3)³ =
(k+1)³ + (k+2)³ + k³ + 9k² + 27k + 27 atur ulang urutannya
= k³ + (k+1)³ + (k+2)³ +
9k² + 27k + 27
tetapi k³ + (k+1)³ + (k+2)³ habis
dibagi 9
dan masing-masing suku dari 9k² + 27k
+ 27 juga habis dibagi 9 Jadi terbukti bahwa (k+1)³ + (k+2)³ + (k+3)³
habis dibagi 9. Bukti selesai.
20) Jika
k > 4, k adalah bilangan bulat maka buktikan 

Solusi
Untuk ,k = 5 ,
benar

Asumsi benar
untuk k = n, n > 4 dipenuhi 

Akan kita
buktikan benar untuk k = n + 1

Perhatikan,
untuk n> 3, n-1 > 2, sehingga



Persamaan ( 2)
kita pakai ke persamaan (1 ) didapat

Terbukti
DAFTAR PUSTAKA
Tiara. (2015, 09 April). Induksi Matematika. Diperoleh 16 April 2018, dari http://tiaraarishandy.blogspot.co.id/2015/04/induksi-matematika.html
Antoni, Faris. (2016, 12 Maret). Kunci Jawaban Induksi Matematika.
Diperoleh 16 April 2018. http://kuncijawaban4.blogspot.co.id/2017/03/soal-induksi-matematika.html
Alfysta.
(2011, 20 September). Defenisi Induksi Matematika. Diperoleh 16 April 2018. https://alfysta.wordpress.com/2011/09/20/defenisi-induksi-matematika/
Сryptocurrencies - Мабинисьнаки пиенакты бедние
ReplyDeleteСryptocurrencies. titanium trim walmart Сryptocurrencies. westcott scissors titanium Сryptocurrencies. Сryptocurrencies. Сryptocurrencies. Сryptocurrencies. Сryptocurrencies. benjamin moore titanium Сryptocurrencies. Сryptocurrencies. properties of titanium Сryptocurrencies. titanium easy flux 125 amp welder